Monday, December 12, 2011

Mengapa kita Mengedipkan Mata? Cari tau yuk! ;)

Permukaan luar mata kita tertutup oleh lapisan air mata. Lapisan air mata ini tidak hanya berfungsi untuk melumasi bola mata, tapi juga untuk membersihkan debu ang masuk ke dalam mata. Mengedipkan mata dapat menyebabkan air mata di permukaan bola mata.

Orang pada umumnya mengedipkan mata 20 kali setiap menit. Namun, apabila kita menonton televisi atau main komputer dalam jangka waktu lama, kita akan kurang mengedipkan mata. Mata kita jadi kering dan terasa tidak nyaman. Jadi, bila kita sangat lama memakai kacamata, 50 menit sekali kita harus menutup mata untuk mengistirahatkannya.

Saturday, December 10, 2011

Mengapa tidak baik Berlari sehabis makan?

Limpa adalah bagian usus yang terletak lebih dalam daripada lambung dan hati, berada di antara diafragma dan ginjal kiri. Limpa menghasilkan getah bening yang berfungsi untuk memecah sel darah yang sudah tua. Saat tubuh memerlukan kiriman darah yang lebih banyak, limpa akan mengerut sambil mengeluarkannya.

Namun, sewaktu lambung atau hati memerlukan darah untuk mencerna makanan, dan selama itu kita berolahraga, limpa harus mengirimkan darah ke ototpada waktu bersamaan. Bila begini, limpa akan terlalu mengerut sehingga menimbulkan rasa sakit.

Thursday, December 1, 2011

Gadis matematika dan gadis logis

PILIH GADIS MATEMATIS ATAU GADIS LOGIS?
Ada dua orang gadis, salah satu dari mereka cara
berpikirnya MATEMATIS (M) dan yang lainnya cara
berpikirnya mengandalkan LOGIKA ( L) . Mereka berdua
berjalan pulang melewati jalan yang gelap, dan
jarak rumah mereka masih agak jauh. Setelah beberapa
lama mereka berjalan....

..........................................................................................................................

M : Apakah kamu juga memperhatikan, ada seorang pria
yang sedang berjalan mengikuti kita kira2 sejak
tigapuluh delapan setengah menit yang lalu? Saya
khawatir dia bermaksud jelek.

L : Itu hal yang Logis. Dia ingin memperkosa kita.

M : Oh tidak, dengan kecepatan berjalan kita seperti
ini, dalam waktu 15 menit dia akan berhasil menangkap
kita. Apa yang harus kita lakukan.

L : Hanya ada 1 cara logis yg harus kita lakukan,
yaitu berjalan lebih cepat.

M : Itu tidak banyak membantu, gimana nih.....

L : Tentu saja itu tidak membantu, Logikanya kalau
kita berjalan lebih cepat dia juga akan mempercepat
jalannya.

M : Lalu, apa yang harus kita lakukan? Dengan
kecepatan kita seperti ini dia akan berhasil menangkap
kita dalam waktu dua setengah menit...

L : Hanya ada satu langkah Logis yang harus kita
lakukan.. Kamu lewat jalan yang ke kiri dan aku lewat
jalan yang kekanan. sehingga dia tidak bisa mengikuti
kita berdua dan hanya salah satu yang diikuti
olehnya.

Setelah kedua gadis itu berpisah, ternyata Pria tadi
mengikuti langkah si gadis yang menggunakan logika
(L ). Gadis matematis ( M) tiba di rumah lebih dulu dan
dia khawatir akan keselamatan sahabatnya. Tapi, tidak
berapa lama kemudian, Gadis Logika (L ) datang.

M : Oh terima kasih Tuhan.. Kamu tiba dengan selamat.
Eh, gimana pengalamanmu diikuti oleh Pria tadi?

L : Setelah kita berpisah dia mengikuti aku terus.

M : Ya.. ya.. Tetapi apa yang terjadi kemudian dengan
kamu?

L : Sesuai dengan logika saya langsung lari sekuat
tenaga dan Pria itupun juga lari sekuat tenaga
mengejar saya.

M : Dan... dan..

L : Sesuai dengan logika dia berhasil mendekati saya
di tempat yang gelap...

M : Lalu.. Apa yang kamu lakukan?

L : Hanya ada satu hal logis yang dapat saya lakukan,
yaitu saya mengangkat rok saya..

M : Oh... Lalu apa yang dilakukan pria tadi?

L : Sesuai dengan logika... Dia menurunkan
celananya...

M : Oh tidak... Lalu apa yang terjadi kemudian?

L : Hal yang logis bukan, kalau gadis yang mengangkat
roknya larinya lebih cepat dari pada lelaki yang
berlari sambil memelorotkan celananya... So akhirnya
aku bisa lolos dari pria itu...

*krik*

Wednesday, November 30, 2011

Pengemis terkaya di Indonesia, mampu membeli mobil

Pengemis Terkaya di Indonesia, Mampu Beli Mobil
Bos Pengemis Tinggal Nikmati Hidup
Cak To, begitu dia biasa dipanggil. Besar di keluarga pengemis, berkarir sebagai pengemis, dan sekarang jadi bos puluhan pengemis di Surabaya. Dari jalur minta-minta itu, dia sekarang punya dua sepeda motor, sebuah mobil gagah, dan empat rumah. Berikut kisah hidupnya.
Cak To tak mau nama aslinya dipublikasikan. Dia juga tak mau wajahnya terlihat ketika difoto untuk harian ini. Tapi, Cak To mau bercerita cukup banyak tentang hidup dan ”karir”-nya. Dari anak pasangan pengemis yang ikut mengemis, hingga sekarang menjadi bos bagi sekitar 54 pengemis di Surabaya.
Setelah puluhan tahun mengemis, Cak To sekarang memang bisa lebih menikmati hidup. Sejak 2000, dia tak perlu lagi meminta-minta di jalanan atau perumahan. Cukup mengelola 54 anak buahnya, uang mengalir teratur ke kantong.
Sekarang, setiap hari, dia mengaku mendapatkan pemasukan bersih Rp 200 ribu hingga Rp 300 ribu. Berarti, dalam sebulan, dia punya pendapatan Rp 6 juta hingga Rp 9 juta.
Cak To sekarang juga sudah punya rumah di kawasan Surabaya Barat, yang didirikan di atas tanah seluas 400 meter persegi. Di kampung halamannya di Madura, Cak To sudah membangun dua rumah lagi. Satu untuk dirinya, satu lagi untuk emak dan bapaknya yang sudah renta. Selain itu, ada satu lagi rumah yang dia bangun di Kota Semarang.
Untuk ke mana-mana, Cak To memiliki dua sepeda motor Honda Supra Fit dan sebuah mobil Honda CR-V kinclong keluaran 2004.
***
Tidak mudah menemui seorang bos pengemis. Ketika menemui wartawan harian ini di tempat yang sudah dijanjikan, Cak To datang menggunakan mobil Honda CR-V-nya yang berwarna biru metalik.
Meski punya mobil yang kinclong, penampilan Cak To memang tidak terlihat seperti ”orang mampu”. Badannya kurus, kulitnya hitam, dengan rambut berombak dan terkesan awut-awutan. Dari gaya bicara, orang juga akan menebak bahwa pria kelahiran 1960 itu tak mengenyam pendidikan cukup. Cak To memang tak pernah menamatkan sekolah dasar.
Dengan bahasa Madura yang sesekali dicampur bahasa Indonesia, pria beranak dua itu mengaku sadar bahwa profesinya akan selalu dicibir orang. Namun, pria asal Bangkalan tersebut tidak peduli. ”Yang penting halal,” ujarnya mantap.
Cak To bercerita, hampir seluruh hidupnya dia jalani sebagai pengemis. Sulung di antara empat bersaudara itu menjalani dunia tersebut sejak sebelum usia sepuluh tahun. Menurtu dia, tidak lama setelah peristiwa pemberontakan G-30-S/PKI.
Maklum, emak dan bapaknya dulu pengemis di Bangkalan. ”Dulu awalnya saya diajak Emak untuk meminta-minta di perempatan,” ungkapnya.
Karena mengemis di Bangkalan kurang ”menjanjikan”, awal 1970-an, Cak To diajak orang tua pindah ke Surabaya. Adik-adiknya tidak ikut, dititipkan di rumah nenek di sebuah desa di sekitar Bangkalan. Tempat tinggal mereka yang pertama adalah di emprean sebuah toko di kawasan Jembatan Merah.
Bertahun-tahun lamanya mereka menjadi pengemis di Surabaya. Ketika remaja, ”bakat” Cak To untuk menjadi bos pengemis mulai terlihat.
Waktu itu, uang yang mereka dapatkan dari meminta-minta sering dirampas preman. Bapak Cak To mulai sakit-sakitan, tak kuasa membela keluarga. Sebagai anak tertua, Cak To-lah yang melawan. ”Saya sering berkelahi untuk mempertahankan uang,” ungkapnya bangga.
Meski berperawakan kurus dan hanya bertinggi badan 155 cm, Cak To berani melawan siapa pun. Dia bahkan tak segan menyerang musuhnya menggunakan pisau jika uangnya dirampas. Karena keberaniannya itulah, pria berambut ikal tersebut lantas disegani di kalangan pengemis. ”Wis tak nampek. Mon la nyalla sebet (Kalau dia bikin gara-gara, langsung saya sabet, Red),” tegasnya.
Selain harus menghadapi preman, pengalaman tidak menyenangkan terjadi ketika dia atau keluarga lain terkena razia petugas Satpol PP. ”Kami berpencar kalau mengemis,” jelasnya.
Kalau ada keluarga yang terkena razia, mau tidak mau mereka harus mengeluarkan uang hingga ratusan ribu untuk membebaskan.
***
Cak To tergolong pengemis yang mau belajar. Bertahun-tahun mengemis, berbagai ”ilmu” dia dapatkan untuk terus meningkatkan penghasilan. Mulai cara berdandan, cara berbicara, cara menghadapi aparat, dan sebagainya.
Makin lama, Cak To menjadi makin senior, hingga menjadi mentor bagi pengemis yang lain. Penghasilannya pun terus meningkat. Pada pertengahan 1990, penghasilan Cak To sudah mencapai Rp 30 ribu sampai Rp 50 ribu per hari. ”Pokoknya sudah enak,” katanya.
Dengan penghasilan yang terus meningkat, Cak To mampu membeli sebuah rumah sederhana di kampungnya. Saat pulang kampung, dia sering membelikan oleh-oleh cukup mewah. ”Saya pernah beli oleh-oleh sebuah tape recorder dan TV 14 inci,” kenangnya.
Saat itulah, Cak To mulai meniti langkah menjadi seorang bos pengemis. Dia mulai mengumpulkan anak buah.
Cerita tentang ”keberhasilan” Cak To menyebar cepat di kampungnya. Empat teman seumuran mengikutinya ke Surabaya. ”Kasihan, panen mereka gagal. Ya sudah, saya ajak saja,” ujarnya enteng.
Sebelum ke Surabaya, Cak To mengajari mereka cara menjadi pengemis yang baik. Pelajaran itu terus dia lanjutkan ketika mereka tinggal di rumah kontrakan di kawasan Surabaya Barat. ”Kali pertama, teman-teman mengaku malu. Tapi, saya meyakinkan bahwa dengan pekerjaan ini, mereka bisa membantu saudara di kampung,” tegasnya.
Karena sudah mengemis sebagai kelompok, mereka pun bagi-bagi wilayah kerja. Ada yang ke perumahan di kawasan Surabaya Selatan, ada yang ke Surabaya Timur.
Agar tidak mencolok, ketika berangkat, mereka berpakaian rapi. Ketika sampai di ”pos khusus”, Cak To dan empat rekannya itu lantas mengganti penampilan. Tampil compang-camping untuk menarik iba dan uang recehan.
Hanya setahun mengemis, kehidupan empat rekan tersebut menunjukkan perbaikan. Mereka tak lagi menumpang di rumah Cak To. Sudah punya kontrakan sendiri-sendiri.
Pada 1996 itu pula, pada usia ke-36, Cak To mengakhiri masa lajang. Dia menyunting seorang gadis di kampungnya. Sejak menikah, kehidupan Cak To terus menunjukkan peningkatan.
***
Setiap tahun, jumlah anak buah Cak To terus bertambah. Semakin banyak anak buah, semakin banyak pula setoran yang mereka berikan kepada Cak To. Makanya, sejak 2000, dia sudah tidak mengemis setiap hari.
Sebenarnya, Cak To tak mau mengungkapkan jumlah setoran yang dia dapatkan setiap hari. Setelah didesak, dia akhirnya mau buka mulut. Yaitu, Rp 200 ribu hingga Rp 300 ribu per hari, yang berarti Rp 6 juta hingga Rp 9 juta per bulan.
Menurut Cak To, dia tidak memasang target untuk anak buahnya. Dia hanya minta setoran sukarela. Ada yang setor setiap hari, seminggu sekali, atau sebulan sekali. ”Ya alhamdulillah, anak buah saya masih loyal kepada saya,” ucapnya.
Dari penghasilannya itu, Cak To bahkan mampu memberikan sebagian nafkah kepada masjid dan musala di mana dia singgah. Dia juga tercatat sebagai donatur tetap di sebuah masjid di Gresik. ”Amal itu kan ibadah. Mumpung kita masih hidup, banyaklah beramal,” katanya.

by: jawapos.co.id

Sunday, November 27, 2011

Taylor Swift








Wednesday, November 23, 2011

California King Bed

Chest to chest
Nose to nose
Palm to palm
We were always just that close
Wrist to wrist
Toe to toe
Lips that felt just like the inside of a rose
So how come when I reach out my finger
It feels like more than distance between us

In this california king bed
Were 10000 miles apart
I been california wishing on the stars
For youre heart on me
My californa king


Eye to eye
Cheek to cheek
Side by side
You were sleeping next to me
Arm in arm
Dusk to dawn
With the curtains drawn
And a little last night on these sheets
So how come when I reach out my fingers
It feels like more than distance between us

In this california king bed

We're 10000 miles apart
I'll be california wishing on the stars
For your heart on me
My californa king

Just when I felt like giving up on us
You turned around and gave me one last touch
That made everything feel better
And even then my eyes got wetter
So confused when I asked ask you if you love me
But I don't wanna seem so weak
Maybe I've been California dreaming

In this california king bed
Were 10000 miles apart
California wishing on the stars
For youre heart on me
My californa king
My California King

In this california king bed
Were 10000 miles apart
I've been california wishing on the stars
For your heart on me
My California king

Friday, November 11, 2011

Benarkah Kuman itu sangat penting?

Kebanyakan orang mengira kuman berbahaya, tapi sebenarnya kuman memiliki peran yang sangat penting di alam ini. Kuman dapat menguraikan tumbuhan dan hewan yang sudah mati, juga bisa mengubah Nitrogen di udara menjadi berbagai nutrisi bagi makhluk hidup.

Selain itu, makanan seperti acar, kaju, bir, dan yoghurt merupakan makanan yang terbentuk dari proses fermentasi. Bahkan di dalam usus manusia juga terdapat kuman untuk membantu mencerna makanan!

Thursday, October 20, 2011

Kisah Delapan Dirham

Al hafidz Imam As Suyuthi dalam kitabnya tarikh khulafa’ menukil sebuah kisah inspiratif, yang pernah terjadi pada masa pemerintahan khalifah Ali Ibn Abi Thalib. Tentang sebuah keadilan. Kita ingati bahwa Allah telah firmankan agar sebagai seorang mukmin menjaga keadilan dalam setiap perilakunya, karena keadilan adalah dekat dengan ketaqwaan. “berbuat adil-lah karena adil dekat dengan taqwa” (QS. Al Maidah : 8). Kisah ini diriwayatkan oleh Imam Ath Thabarani dari Zir Ibn Hubaisy.
Dikisahkan ada dua orang sedang menikmati makan siangnya. Mereka berdua sama-sama menikmati bekal siangnya berupa roti. Orang pertama memiliki 5 buah roti, sementara orang kedua memiliki 3 buah roti. Saat keduanya tengah bersantap siang, datanglah seorang kepada mereka. “Duduklah, dan bergabunglah bersama kami, saudaraku” seru mereka berdua. Dan orang itu pun ikut makan bersama mereka. Ketiganya makan dalam kadar dan jumlah yang sama. Kemudian orang tersebut setelah makan dan hendak pergi, ia keluarkan kantung nan gemerincing. “Ambilah uang ini, sebagai ganti makanan yang ku makan tadi!” Dihulurkannya sebanyak 8 dirham kepada mereka berdua.
Dari sinilah kasus bermula. Keduanya saling berseteru, siapa yang paling berhak atas uang itu. Pemilik 5 buah roti ataukah pemilik 3 buah roti. “aku mendapat lima dirham” seru lelaki pertama si pemilik 5 roti, “dan engkau dapat tiga dirham” lanjutnya. Pembagian yang adil menurutnya. Disesuaikan dengan kadar kemilikan.
“Saya tidak rela!! Saya tidak rela!!” kata pemuda kedua yang miliki 3 buah roti “kecuali jika dibagi menjadi dua bagian”. Lelaki kedua menuntut kesamaan. Pertengkaran ini berlanjut hingga terdengar hingga ke telinga Imam Ali Ibn Abi Thalib. Kemudian sebagai seorang khalifah, Imam Ali, sahabat yang terkenal karena kecerdasan ilmunya, yang berjuluk pintu ilmu Rasulullah ini, akhirnya membantu memutus perkara.
“Temanmu yang memiliki 5 buah roti” kata Imam Ali, “Telah menawarkan kepadamu apa yang ia tawarkan. Ia miliki roti yang lebih banyak darimu. Maka ridha-lah dengan 3 dirham itu”
“Saya tidak rela!!” kata pemuda kedua “kecuali dengan pembagian yang hak, benar dan jujur!” lanjutnya.
“Sebenarnya pembagian yang hak bagimu itu adalah 1 dirham dan dia beroleh 7 dirham” Jawab Imam Ali.
“Subhanallah” Tersentaklah kaget si pemuda kedua. “Bagaimana bisa duhai Imam?”
“Bukankah 8 potong roti (5 roti + 3 roti) itu menjadi 24/3? Dan kalian makan bertiga? Dan diantara kalian tidak ada yang makan lebih banyak atau lebih sedikit?  Semua makan dengan bagian yang sama? Kamu makan 8/3 bagian, sedang kawanmu 8/3 bagian juga, pemilik dirham itu juga memakan 8/3 bagian. Sedangkan yang kamu miliki 9/3 bagian (3 buah roti), dan kawanmu 15/3 bagian ( 5 buah roti). Sedangkan si pemilik dirham hanya makan 1 dari 8 bagian. Maka temanmu lebih berhak atas 7 dirham itu. Apakah engkau ridha?” Tukas Imam Ali. Terdiamlah si pemuda kedua.
***
Ya, bicara keadilan memang bukan pembicaraan yang ringan. Ia adalah perkara yang berat. Ia adalah perkara yang bersanding dengan taqwa. Sedang taqwa menurut Umar Ibn Al Khaththab adalah laksana berjalan di tengah gulita di jalan setapak yang penuh ranjau duri. Langkah yang berat dan tertatih sebagai syarat agar berhati-hati dalam mengambil langkah. Terkadang, elan kita tentang keadilan terpersepsi bahwa adil itu adalah sama. Sama dalam segala aspek. Seperti yang menjadi doktrin orang-orang penganut paham sosialis. Semua sama. Atau seperti yang diperjuangkan para ‘pejuang’ feminisme yang menuntut keseteraan gender. Agar lelaki dan perempuan diberikan hak yang sama. Atau JJ. Rouseu pada saat revolusi perancis, dengan teorinya  egalite, liberate, fraternity. Semua menuntut sama. Menuntut adanya persamaan hak. Menuntut kesetaraan. Tapi ada satu hal yang terlupakan. Persamaan  tanggung jawab dan kewajiban!! Ingat setiap kita memiliki kewajiban yang menjadi tanggung jawabnya masing-masing. Yang tentu berbeda kadar besarannya. Tidak mungkin disamakan. Seorang  berposisi direktur memiliki tanggung jawab sendiri yang menjadi tugas kewajibannya. Tentu tidak bisa disamakan dengan seorang Office Boy atau pesuruh kantor, ia memiliki kewajiban yang menjadi tanggung jawabnya sendiri juga.
Menuntut persamaan hak pada hakikatnya adalah berkonsekuensi pada persamaan tanggung jawab kewajiban juga. Seorang direktur mungkin bisa dan sangat mampu mengambil alih pekerjaan yang menjadi tanggung jawab (maaf) office boy. Sekedar menyapu kantor, menyiapkan minuman. Tapi apakah seorang (maaf) office boy mampu menjalankan peran sebagai seorang direktur? Memimpin anak buah yang beragam, membuat rencana pemasaran, melakukan pengawasan pekerjaan dan evaluasinya? Tentu bukan perkara yang mudah. Dari awal pun sudah berbeda. Latar pendidikan untuk menjadi direktur berbeda dengan latar pendidikan untuk menjadi (maaf) office boy. Jika menghendaki persamaan hak dan keseteraan, terlebih dahulu kita berfikir tugas tanggung jawab masing-masing.
Seperti halnya sebuah sepeda. Setiap bagian memiliki tanggung jawab dan tugasnya masing-masing. Ada stang yang tugasnya mengarahkan gerak. Ada pedal kayuh yang setiap hari harus rela diinjak-injak agar mampu menggerakkan rantai yang akan memutar roda. Ada juga pentil yang bertugas menjaga tekanan angin di dalam ban, agar ban tetap dapat berputar melaju. Satu bagian dan bagian yang lain adalah saling melengkapi. Kehilangan satu bagian  saja maka sepeda tidak akan bisa bergerak. Sepeda tanpa pedal, bagaimana ia bisa berjalan. Sepeda tanpa stang, ia kan jatuh terperosok karena tidak bisa dikendalikan.
Maka keadilan mensyaratkan; bukan sekedar sama dan setara. Tetapi adalah proporsional. Meletakan hak sesuai dengan kadarnya dan perannya. Meletakan sesuatu sesuai dengan besarnya tanggung jawab. Seperti meletakan sandal dan topi. Sandal memang diletakan di kaki dan setiap hari di injak-injak, bahkan kadang harus menginjak kotoran. Sedang topi di letak di kepala. Adalah zhalim bila meletakkan topi di kaki dan memakai sandal di kepala. Hanya orang bodoh saja yang melakukannya.
Maka kanjeng Nabi Muhammad bersabda “Ajruki ala qadri nashobik, pahalamu adalah sebanding dengan kadar lelahmu”. Allah pun menguatkan dengan pada surah Ar Rahman. “Hal jazaa’ul ihsaan illal ihsaan. Tiadalah balasan kebaikan selain kebaikan pula.”  Dalam surah Al zalzalah, “ fa man yya’mal mitsqola dzarotin khoiron yyaroh, wa man yya’mal mitsqola dzarrotin syarro yyaroh, siapa yang beramal kebajikan sebiji dzarah, niscaya ia akan dapat balasan. Dan barang siapa mengerjakan keburukan sebesar dzarah, ia pun dapati balasannya.” Inilah keadilan. Semua akan dapati bagiannya masing-masing. Wallahu Muwwaffiq. Wallahu a’lam Bishawab.

Thursday, October 13, 2011

Wabcam.Ancur x_x
























LOL!!!=))

Friday, September 9, 2011

Pembeli dan Tukang Es Cendol

Ada seorang pemuda sedang membeli es cendol

pembeli: bang es cendolnya dong...segelas berapa ?

penjual: cuma 2000

pembeli: bikinin satu ya bang...

*lalu si tukang cendol membuatkan satu gelas untuk pemuda itu*

pembeli: bang gimana sih...! Es cendolnya kok cuma setengah !? Gak penuh !?

penjual: ahh...tinggal di minum aja pake bawel lu..!

pembeli: hei bang..! Pembeli itu kan Raja..!

penjua: apa????!? Raja?! Raja kok beli cendol :|

pembeli: *&%@????*

Pembeli dan Tukang Es Cendol

Jadiiiiii....
Pada suatu hari ada seorang pemuda sedang membeli es cendol
...............................................


pembeli:  bang es cendolnya dong...segelas berapa ?

penjual:  cuma 2000

pembeli: bikinin satu ya bang...

*lalu si tukang cendol membuatkan satu gelas untuk pemuda itu*

pembeli: bang gimana sih..!! Es cendolnya kok cuma setengah?! Gak penuh!?

penjual: ahh...tinggal di minum aja pake bawel lu..!

pembeli hei bang..! Pembeli itu kan Raja..!

penjual: apa??? Raja??!! Raja kok beli cendol.. wakakak =))

pembeli: &%@????

Wednesday, June 22, 2011

All 'bout Zainab (class) \(´▽`)/

Yaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa~
Kali ini gue mau ceritain tentang kelas gue disaat gue kelas 8. Kelas 8 ini, gue masuk di kelas 8 Zainab AL-Qubra yang wali kelasnya bernama Bu Tati.

~Zainab~
Ketua Kelas      : Regina Khoirunnisa
Wakil K. Kelas  : Nisrina Asysyifa
Sekretaris          : Faktanya Sekretaris di kelas Zainab itu ganti ganti -_-" jadinya banyak banget sekretarisnya itu. ada Fania Fadhilah, Monica Sahara, Andina Mega Dwi Cahyani, Nindhea Annisa Virgiany, Mardiatul Ulam, Regita Ayu Pramesti.
Bendahara         : Rihan Rahardyana Arfi dan Tafiana Husnul Khotimah (gue) \(^o^)/
Sie. Rohani        : Devira Denna Azahra dan Dylla Cendana Ayu
Sie. Kebersihan : Dhiyaa Thurfah Ilaa dan Nanda Alifah Rustin Ramadhanti
Sie. Keamanan  : Monica Sahara dan Fania Fadhilah

Itu adalah Struktur Organisasi di Kelas Zainab. dan Sekarang udah mau tahun ajaran baru jadinya gue dan teman teman harus berpisah dengan kelas tercinta ini, kelas 8 ZAINAB AL-QUBRA ̩̩̩̩̩̩ƪ). Di kelas ini gue nemuin banyak pengalaman, pengetahuan dan teman pastinyaaa :) . Di kelas ini lah gue menuntut ilmu, dan menemui keakraban satu dengan yang lain, keceriaan dan lain lain~ Sedih banget rasanya buat gue untuk ninggalin kelas ini. Ga kerasa banget kalau gue harus ninggalin kelas itu. Gue aja masih ngerasa baru kemarin gue naik kelas ke kelas 8 :O . Udah banyak hari hari yang kita lewati bersama sama maupun ceria, sedih dll~. Gue seneng sama anak zainab karna semuanya Friendllyyyyyy ('з')(ɔ'з')ɔ c('з'c) kalau ada masalah dikelas pasti kita bakal menyelesaikannya bareng bareng. Dan apabila salah satu anggota zainab ada yang lagi punya masalah kita semua bakal terima curhatan mereka dan apabila kita dapat membantunya kita akan bantu dan pastinya kasih solusi (y). Siswi siswi zainab itu unik unik. masing masing anak mempunyai ciri khasnya masing masing. maupun khasnya itu jelek/bagus tapi ciri khasnya itu pasti ngangenin banget deh ˘)ε˘`) . 

Kayanya udah dulu ya storynya udah ngantuk nih hehe. lagian kalau gue cerita mulu nanti gue tambah ga rela untuk ninggalin kelas zainab+kangen sama semua anak zainab. Sekian dari saya kurang lebihnya saya mohon maaf bilahitaufikwalhidayah wassalamu'alaikum wr. wb (?) *ehkojadimalahkultum-_-
sorry agak ngeror otaknya. maklum udah malem jadi kinerja otaknya berkurang *halahbahasagueberat! (˘_˘")
Yaudah deh sekian dulu ya ceman cemaaann. Pesan buat anak zainab semoga kalau kita nanti pisah kelasnya, kita semua ga akan sombong sombongan, selalu lengket pertemananya maupun persahabatannya dan pastinya jangan buka aib gue ya :O *canda~ pokoknya jangan buka aib semuanya deh yang ada dizainab okeeeee ;) BIG LOVE FOR ZAINAB♥ ^♥^


Friday, May 27, 2011

Ibu ibu ga jelas~

Lewat terjadi percakapan
Romlah: hallo...papi di kantor ya...ini mami di mall.tadi lihat tas import harganya 10juta,mami beli ya...
Sodron: iya...yang penting suka
Romlah: tapi tadi mami juga lihat baju harganya 5juta,mami beli juga ya...
Sodron: iya...yang penting cocok
Romlah: satu lagi sih pi...tadi ada SPG nawarin rumah,cuma 1miliar...mami beli ya pi...tenang saja,kartu kredit papi gak akan mami habisin qo'...
Sodron: iya iya...pokoknya terserah
Romlah: ok hunny bunny sweety...emuach
Selesai telepon di matiin,sodron bertanya pada temannya "ini hape siapa...?"
*krik* *ngek* -_-

Wednesday, May 4, 2011

A year without rain


Oooooh
Can you feel me when I think about you?
With every breath I take
Every minute, no matter what I do
My world is an empty place

Like I've been wondering the desert
For a thousand days
Don't know if it's a mirage
But I always see your face, baby

I'm missing you so much
Can't help it, I'm in love
A day without you is like a year without rain
I need you by my side
Don't know how I'll survive
A day without you is like a year without rain
Ooh, woooaaahh woaahh

The stars are burning
I hear your voice in my mind
Can't you hear me calling
My heart is yearning
Like the ocean that's running dry
Catch me I'm falling

It's like the ground is crumbling underneath my feet
(Won't you save me)
There's gonna be a monsoon
When you get back to me

Oh, baby

I'm missing you so much
Can't help it, I'm in love
A day without you is like a year without rain
I need you by my side
Don't know how I'll survive
A day without you is like a year without rain
Ooh, woooaaahh woaahh

So let this drought come to an end
And make this desert flower again
I'm so glad you found me
Stick around me
Baby, baby, baby, oh
It's a world of wonder with you in my life
So hurry, baby
Don't waste no more time
And I need you here
I can't explain
But day without you
is like a year without rain
Ooh

I'm missing you so much
Can't help it, I'm in love
A day without you is like a year without rain
I need you by my side
Don't know how I'll survive
A day without you is like a year without rain
Ooh, woooaaahh woaahh

Wednesday, April 27, 2011

My birthday ~(‾⌣‾~) (~‾⌣‾)~

from my buddies♥

Ini kado dari Rani ♥

 Ini kado dari Ciipan, Nindut sama Bii Egin ♥
Minggu yang lalu di hari yang sama yaitu hari Rabu tanggal 20 April aku berulangtahun yang ke 14. menurut pendapat sendiri di ulangtahun yang kemarin bener bener ga ada yang special. padahal sebelumnya udah berharap harap banget ada yang special di hari ulangtahun. eh tautaunyya mah ngeeekkkkkkkkkk--" di luar dugaan -_- hari itu juga gue dikerjain abis abisan sama sahabat gue namanya Nanda sama Fania. beehhh dicuekin seharian -,-. yang selalu setia nemenin gue cuma 1 Egin (ε). sedih banget sih sebelumnya gara gara di salah satu sahabat gue ga ada yang ngucapin happy birthday. itu mereka lupa atau gimana coba (˘_˘")  tapi gue udah ngerti taktik mereka. pasti mau ngerjain gue. karna gue juga pas itu ngerjain Nanda pas ulangtahun. dan gue orang yang paling pengeeennn banget ngerjain tuh orang. abis anaknya susah banget dipurikin. *oops keceplosan -,- hahaha ya makanya diulangtahun dia, gue sempet sempetin cuekin dia. ya sekali kali lah murikin orang gitu. ga dosa kan? hahaha. pas pulang kan ujan, tiba tiba nanda nyamperin gue dan narikin gue ketempat yang bener bener becek super duber becek (tapi masih wilayah sekolah) disitu juga gue diguyurin air. beeehhhh udah kena air ujan, kena air galon juga lagi --" (air galonnya namanya bijak (˘_˘") ) tapi seneng banget perasaan gue pas itu. ternyata sahabat gue ga lupa sama hari ulangtahun gue hahaha setelah itu gue dapet pelukan dari mereka dan gue juga dikasih kado sama mereka.dihari ini gue dapet 1 ciuman juga dari sahabat tercinta gue namanya "Nadhifa". gue juga dapet kado  dari sahabat gue juga namanya "Rani". dia anaknya kreatif jadi kadonya buatan dia sendiri. walaupun bahannyaya cuma begituan doang, tapi gue tetep seneng karna menurut gue itu kado yang unik, lucu dan pastinya special. dia buat khusus buat gue seorang hahaayyyyy (_o_) (/▿‾)/(_o_)\(▿‾\). thanks a lot for my buddies love you so

Sunday, April 17, 2011

White Horse ~ Taylor Swift (˘̩̩̩~˘̩̩̩ƪ)

Say your sorry
That face of an angel comes out
Just when you need it to
As I paced back and forth
All this time cause
I honestly believed in you
Holding on, the days drag on
Stupid girl
I should have known, I should have known

[Chorus]
That I’m not a princess
This aint a fairytale
I’m not the one
You’ll sweep off her feet
Lead her up the stairwell
This ain’t Hollywood
This is a small town
I was a dreamer before
You went and let me down
Now it’s too late for you
And your white horse to come around

Maybe I was naïve, got lost in your eyes
And never really had a chance
My mistake, I didn’t know to be in love
You had to fight to have the upper hand
I had so many dreams about you and me
Happy endings now I know

[Chorus]
That I’m not a princess
This aint a fairytale
I’m not the one
You’ll sweep off her feet
Lead her up the stairwell
This ain’t Hollywood
This is a small town
I was a dreamer before
You went and let me down
Now it’s too late for you
And your white horse to come around

And there you are on your knees
Begging for forgiveness, begging for me
Just like I always wanted but I’m so sorry

’Cause I’m not your princess
This ain’t a fairytale
I’m gonna find someone someday
Who might actually treat me well
This is a big world
That was a small town
There in my rear view mirror
Disappearing now
And it’s too late for
You and your white horse
Now it’s too late for
You and your white horse
To catch me now

Oh,Oh,Oh,
Try and catch me now ohh
It’s too late
To catch me now

Saturday, April 16, 2011

Just the way you're

Oh, her eyes, her eyes, make the stars look like they're not shining
Her hair, her hair, falls perfectly without her trying
She's so beautiful, and I tell her every day

Yeah, I know, I know, when I compliment her she won't believe me
And it's so, it's so, sad to think that she don't see what I see
But every time she asks me do I look ok, I say

When I see your face, there's not a thing that I would change
Cause you're amazing, just the way you are
And when you smile, the whole world stops and stares for a while
Because girl you're amazing, just the way you are(yeah)

Her lips, her lips, I could kiss them all day if she let me
Her laugh, her laugh, she hates but I think it's so sexy
She's so beautiful, and I tell her every day

Oh, you know, you know, you know, I'd never ask you to change
If perfect's what you're searching for then just stay the same
So, don't even bother asking if you look ok
You know I'll say

When I see your face, there's not a thing that I would change
Cause you're amazing, just the way you are
And when you smile, the whole world stops and stares for a while
Because girl you're amazing, just the way you are
The way you are, the way you are
Girl you're amazing, just the way you are

When I see your face, there's not a thing that I would change
Cause you're amazing, just the way you are
And when you smile, the whole world stops and stares for a while
Cause girl you're amazing, just the way you are. Yeah

Sunday, March 20, 2011

Sejarah Nama "Indonesia"

Pada tahun 1847 di Singapura terbit sebuah majalah ilmiah tahunan, Journal of the Indian Archipelago and Eastern Asia (JIAEA, BI: "Jurnal Kepulauan Hindia dan Asia Timur")), yang dikelola oleh James Richardson Logan (1819-1869), seorang Skotlandia yang meraih sarjana hukum dari Universitas Edinburgh. Kemudian pada tahun 1849 seorang ahli etnologi bangsa Inggris, George Samuel Windsor Earl (1813-1865), menggabungkan diri sebagai redaksi majalah JIAEA.
Dalam JIAEA volume IV tahun 1850, halaman 66-74, Earl menulis artikel On the Leading Characteristics of the Papuan, Australian and Malay-Polynesian Nations ("Pada Karakteristik Terkemuka dari Bangsa-bangsa Papua, Australia dan Melayu-Polinesia"). Dalam artikelnya itu Earl menegaskan bahwa sudah tiba saatnya bagi penduduk Kepulauan Hindia atau Kepulauan Melayu untuk memiliki nama khas (a distinctive name), sebab nama Hindia tidaklah tepat dan sering rancu dengan penyebutan India yang lain. Earl mengajukan dua pilihan nama: Indunesia atau Malayunesia ("nesos" dalam bahasa Yunani berarti "pulau"). Pada halaman 71 artikelnya itu tertulis (diterjemahkan ke Bahasa Indonesia dari Bahasa Inggris):
"... Penduduk Kepulauan Hindia atau Kepulauan Melayu masing-masing akan menjadi "Orang Indunesia" atau "Orang Malayunesia"".
Earl sendiri menyatakan memilih nama Malayunesia (Kepulauan Melayu) daripada Indunesia (Kepulauan Hindia), sebab Malayunesia sangat tepat untuk ras Melayu, sedangkan Indunesia bisa juga digunakan untuk Ceylon (sebutan Srilanka saat itu) dan Maldives (sebutan asing untuk Kepulauan Maladewa). Earl berpendapat juga bahwa bahasa Melayu dipakai di seluruh kepulauan ini. Dalam tulisannya itu Earl memang menggunakan istilah Malayunesia dan tidak memakai istilah Indunesia.
Dalam JIAEA Volume IV itu juga, halaman 252-347, James Richardson Logan menulis artikel The Ethnology of the Indian Archipelago ("Etnologi dari Kepulauan Hindia"). Pada awal tulisannya, Logan pun menyatakan perlunya nama khas bagi kepulauan tanah air kita, sebab istilah Indian Archipelago ("Kepulauan Hindia") terlalu panjang dan membingungkan. Logan kemudian memungut nama Indunesia yang dibuang Earl, dan huruf u digantinya dengan huruf o agar ucapannya lebih baik. Maka lahirlah istilah Indonesia. [1]
Untuk pertama kalinya kata Indonesia muncul di dunia dengan tercetak pada halaman 254 dalam tulisan Logan (diterjemahkan ke Bahasa Indonesia):
"Mr Earl menyarankan istilah etnografi "Indunesian", tetapi menolaknya dan mendukung "Malayunesian". Saya lebih suka istilah geografis murni "Indonesia", yang hanya sinonim yang lebih pendek untuk Pulau-pulau Hindia atau Kepulauan Hindia"
Ketika mengusulkan nama "Indonesia" agaknya Logan tidak menyadari bahwa di kemudian hari nama itu akan menjadi nama resmi. Sejak saat itu Logan secara konsisten menggunakan nama "Indonesia" dalam tulisan-tulisan ilmiahnya, dan lambat laun pemakaian istilah ini menyebar di kalangan para ilmuwan bidang etnologi dan geografi. [1]
Pada tahun 1884 guru besar etnologi di Universitas Berlin yang bernama Adolf Bastian (1826-1905) menerbitkan buku Indonesien oder die Inseln des Malayischen Archipel ("Indonesia atau Pulau-pulau di Kepulauan Melayu") sebanyak lima volume, yang memuat hasil penelitiannya ketika mengembara di kepulauan itu pada tahun 1864 sampai 1880. Buku Bastian inilah yang memopulerkan istilah "Indonesia" di kalangan sarjana Belanda, sehingga sempat timbul anggapan bahwa istilah "Indonesia" itu ciptaan Bastian. Pendapat yang tidak benar itu, antara lain tercantum dalam Encyclopedie van Nederlandsch-Indië tahun 1918. Pada kenyataannya, Bastian mengambil istilah "Indonesia" itu dari tulisan-tulisan Logan.
Pribumi yang mula-mula menggunakan istilah "Indonesia" adalah Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara). Ketika dibuang ke negeri Belanda tahun 1913 ia mendirikan sebuah biro pers dengan nama Indonesische Pers-bureau.
Nama Indonesisch (pelafalan Belanda untuk "Indonesia") juga diperkenalkan sebagai pengganti Indisch ("Hindia") oleh Prof Cornelis van Vollenhoven (1917). Sejalan dengan itu, inlander ("pribumi") diganti dengan Indonesiër ("orang Indonesia").